Pada akhir pelajaran siswa dapat:
- Menyebutkan berbagai wadah, organisasi, dan organisasi, dan kelompok pelayanan Gereja yang biasa dilakukan oleh remaja
- Menjelaskan semangat yang harus mendasari keterlibatan dalam pelayanan dan
- Memberikan contoh keterlibatan remaja seusia mereka dalam pelayanan Gereja
Dalam suatu kelompok umumnya semua anggota mempunyai hak dan kewajiban yang sama, walaupun fungsi atau jabatannya berbeda-beda. Tentu saja dalam pelaksanaannya setiap kelompok mengatur hak dan kewajiban itu secara bijaksana. Bagi anggota yang memiliki fisik lemah tentu akan sedikit sekali dilibatkan dalam tugas-tugas yang memerlukan kekuatan otot. Anggota-anggota yang memiliki pemikiran kritis dan cemerlang akan lebih banyak dilibatkan untuk perencanaan dan perumusan-perumusan suatu masalah. Akan tetapi pada dasarnya semua ikut terlibat demi tujuan bersama.
Sebagai persekutuan, anggota Gereja memiliki latar belakang yang beraneka ragam. Ada yang memiliki kemampuan lebih besar dan lebih banyak, ada yang memiliki kemampuan terbatas dan masih harus terus banyak belajar. Akan tetapi berkat pembaptisan, mereka mempunyai martabat yang sama. Panggilan dan perutusan mereka sebagai anggota Gereja sama, walaupun diwujudkan dalam cara dan bentuk yang berbeda.
Dalam Gereja, kita mengenal banyak wadah dan bentuk pelayanan yang melibatkan remaja, misalnya: Putra putri Altar, Legio Maria Yunior, Roses, Anthiok, Remaja Katolik, Kelompok Paduan Suara Remaja, Kelompok Pendalaman Alkitab Remaja, Bina Iman Katolik Paroki, dll. Melalui berbagai wadah dan kegiatan tersebut, Gereja mengharapkan agar remaja berkembang dalam iman dan kepribadian sebagai murid-murid Kristus, melatih diri untuk menjadi kader-kader pemimpin Gereja dan masyarakat, dan mengasah kepedulian terhadap sesama.
Motivasi seseorang ikut kegiatan bisa jadi pada awalnya sangat sederhana, misalnya untuk mengisi waktu luang, menghindari tugas di rumah, ingin mempunyai banyak kenalan dsb. Akan tetapi diharapkan motivasi itu berkembang ke arah yang lebih baik.
Remaja dapat belajar dari ajaran Gereja yang menyatakan "kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan orang-orang jaman sekarang, terutama kaum miskin dan siapa saja yang menderita, merupakan kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan para murid Kristus juga" (Gaudium et Spes art 1). Kegiatan pelayanan muncul bila ada ketimpangan dalam masyarakat yang menurut dirinya sebagai murid Kristus harus berbuat sesuatu ada perasaan tidak puas bila ada yang belum terlayani (Kis 6: 1-7).
Gereja sangat mendukung wadah/organisasi kelompok kegiatan pelayanan remaja, sekaligus berharap agar remaja berkembang dalam iman dan kepribadian sebagai murid-murid Yesus. Melalui wadah dan kegiatan tersebut, remaja dapat melatih diri menjadi kader-kader pemimpin Gereja dan masyarakat serta mengasah kepedulian terhadap sesama. Banyak suka dan duka dalam kegaitan kelompok serta ada banyak tantangan baik dari diri sendiri orang lain maupun dari kelompok lain.
Melayani sesama bukan hanya tugas orang katolik, melainkan tugas semua orang dari agama apapun. Akan tetapi pelayanan seseorang akan sangat diwarnai oleh imannya.
Ciri-ciri semangat pelayanan yang perlu dimiliki oleh murid-murid Kristus dalam melakukan kegiatan pelayanannya adalah sebagai berikut:
- Dilandasi dengan semangat rendah hati. Berkali-kali Yesus menegaskan hal ini kepada para muridNya, karena itulah yang dikehendaki oleh Bapa (Mrk 9: 35; Yoh 4: 34)
- Pelayanan adalah perwujudan kasih kepada Bapa. Pelayanan Kristiani bukan berdasarkan ketaatan atau ketakutan kepada pemerintah atau siapapun melainkan demi mewujudkan kasih kepada Allah melalui kasih kepada sesama (mat 12: 37)
- Demi kemuliaan Bapa. Pelayanan kita bukan demi nama baik diri sendiri atau Gereja, melainkan demi meluhurkan dan memuiliakan Allah sendiri (Yoh 15: 8)
- Mengambil bagian dalam sengsara Kristus. Hal itu diingatkan oleh Yesus dalam sabdaNya: "Segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudaraKu yang paling hina ini, kamu lakukan untuk Aku" (Mat 25: 40)
Gaudium et Spes art 1
kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan orang-orang zaman sekarang, terutama kaum miskin dan siapa saja yang menderita, merupakan kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan para murid Kristus juga.
Kisah Para Rasul 6: 1-7
Pada masa itu, ketika jumlah murid makin bertambah, timbullah sungut-sungut di antara orang-orang Yahudi uang berbahasa Yunani terhadap orang-orang Ibrani, karena pembagian kepada janda-janda mereka diabaikan dalam pelayanan sehari-hari. Berhubung dengan itu kedua belas rasul itu memanggil semua murid berkumpul dan berkata: "Kami tidak merasa puas, karena kami melalaikan Firman ALlah untuk melayani meja. Karena itu saudara-saudara, pilihlah tujuh orang dari antara kamu, yang terkenal baik dan yang penuh Roh dan hikmat, supaya kami mengangkat mereka untuk tugas itu, dan supaya kami sendiri dapat memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan Firman" Usul itu diterima baik oleh seluruh jemaat, lalu mereka memilih Stefanus, seorang yang penuh iman dan Roh Kudus, dan Filipus, Prokhorus, Nikanor, Timon, Parmenas dan Nikolaus, sorang penganut agama Yahudi dari Anthiokia. Mereka itu dihadapkan kepada rasuk-rasul, lalu rasul-rasul itupun berdoa dan meletakkan tangan di atas mereka. Firman Allah makin tersebar, dan jumlah murid di Yerusalem makin bertambah banyak; juga sejumlah besar imam menyerahkan diri dan percaya.
kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan orang-orang zaman sekarang, terutama kaum miskin dan siapa saja yang menderita, merupakan kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan para murid Kristus juga.
Kisah Para Rasul 6: 1-7
Pada masa itu, ketika jumlah murid makin bertambah, timbullah sungut-sungut di antara orang-orang Yahudi uang berbahasa Yunani terhadap orang-orang Ibrani, karena pembagian kepada janda-janda mereka diabaikan dalam pelayanan sehari-hari. Berhubung dengan itu kedua belas rasul itu memanggil semua murid berkumpul dan berkata: "Kami tidak merasa puas, karena kami melalaikan Firman ALlah untuk melayani meja. Karena itu saudara-saudara, pilihlah tujuh orang dari antara kamu, yang terkenal baik dan yang penuh Roh dan hikmat, supaya kami mengangkat mereka untuk tugas itu, dan supaya kami sendiri dapat memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan Firman" Usul itu diterima baik oleh seluruh jemaat, lalu mereka memilih Stefanus, seorang yang penuh iman dan Roh Kudus, dan Filipus, Prokhorus, Nikanor, Timon, Parmenas dan Nikolaus, sorang penganut agama Yahudi dari Anthiokia. Mereka itu dihadapkan kepada rasuk-rasul, lalu rasul-rasul itupun berdoa dan meletakkan tangan di atas mereka. Firman Allah makin tersebar, dan jumlah murid di Yerusalem makin bertambah banyak; juga sejumlah besar imam menyerahkan diri dan percaya.
Refleksi
- Jelaskan ciri-ciri pelayanan yang perlu dimiliki oleh murid-murid Kristus dalam melakukan kegiatannya!
- Menurut pengamatanmu, apakah kaum remaja sudah terlibat dalam pelayanan baikdalam Gereja maupun dalam masyarakat? Berilah contoh! Mengapa hal itu terjadi?
- Jelaskan pendapatmu akan pernyataan berikut "Remaja tidak seharusnya terlibat dalam pelayanan Gereja karena tugas mereka adalah belajar dengan baik. Pelayanan Gereja adalah tanggung jawab orang dewasa, terutama para uskup, pator dan tokoh umat"!