Tujuan Pembelajaran
Pada akhir pelajaran siswa dapat:
Pada akhir pelajaran siswa dapat:
- menceritakan pengalaman suka duka sebagai anggota suatu perkumpulan
- menyebutkan kegiatan umat Gereja Perdana seperti dikisahkan dalam Kitab Suci (Kis 2: 41-47)
- menjelaskan ciri-ciri Gereja sebagai persekutuan erdasarkan interpretasi terhadap Kis 2: 41-47
- menyebutkan contoh wujud kehidupan Gereja sebagai persekutuan di masa sekarang
Ringkasan Materi
Kita sering melihat orang berkumpul misanya di pos siskamling, di pasar, di sekolah atau di tempat lainnya. Tetapi tidak semua kumpulan orang-orang disebut sebagai persekutuan (komunio). Di pasar orang berkumpul untuk menjual atau membeli sesuatu. Setelah hal itu berakhir tidak ada lagi komunikasi. Yang dimaksud komunio tentu saja bukan seperti itu. Dalam persekutuan atau komunio, komunikasi berlangsung secara terus menerus. masing-masing saling memperhatikan satu sama lian, saling memberi, saling mendukung, saling menasihati, saling mengingatkan, saling mengembangkan, saling melayani dan saling berusaha agar kebersamaan tersebut terus menerus terjaga keutuhannya agar kebahagiaan bersama dapat terjaga.
Model kumpulan orang yang berbentuk persekutuan (komunio) bisa kita lihat dalam kehidupan para murid Yesus sebagaimana dikisahkan dalam Kitab Suci (Kis 2:41-47). Persekutuan mereka terbentuk berkat pengalaman yang sama: pengalaman sebagi murid-murid Yesus dan orang-orang yang percaya kepadaNya, setelah mendengar pewartaan tentang Yesus Kristus. Kehiduan mereka sangat menarik dan berbeda dibandingkan dengan persekutuan yang ada di sekitar mereka saat itu. Mereka selalu hidup dalam persekutuan dengan bertekun dalam pengajaran para rasul. Mereka berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa bersama. Segala kepunyaan mereka adalah milik bersama, satu sama lain saling melayani dan berkorban. Mereka selalu hidup dengan gembira dan tulus hati. Mereka bukan sekedar kumpulan orang, namun mereka saling mengenal memiliki ikatan batin, dan iman yang sama yaitu kepada Yesus Kristus dan menjalankan cara hidup yang sesuai dengan kehendak Kristus. Bentuk kehidupan itu membuat banyak orang lain tertarik dan bergabung dengan mereka, sehingga setiap hari jumlah mereka bertambah. Persekutuan mereka itulah yang sering disebut dengan Gereja Perdana atau Gereja Awal
KUTIPAN
Kita sering melihat orang berkumpul misanya di pos siskamling, di pasar, di sekolah atau di tempat lainnya. Tetapi tidak semua kumpulan orang-orang disebut sebagai persekutuan (komunio). Di pasar orang berkumpul untuk menjual atau membeli sesuatu. Setelah hal itu berakhir tidak ada lagi komunikasi. Yang dimaksud komunio tentu saja bukan seperti itu. Dalam persekutuan atau komunio, komunikasi berlangsung secara terus menerus. masing-masing saling memperhatikan satu sama lian, saling memberi, saling mendukung, saling menasihati, saling mengingatkan, saling mengembangkan, saling melayani dan saling berusaha agar kebersamaan tersebut terus menerus terjaga keutuhannya agar kebahagiaan bersama dapat terjaga.
Model kumpulan orang yang berbentuk persekutuan (komunio) bisa kita lihat dalam kehidupan para murid Yesus sebagaimana dikisahkan dalam Kitab Suci (Kis 2:41-47). Persekutuan mereka terbentuk berkat pengalaman yang sama: pengalaman sebagi murid-murid Yesus dan orang-orang yang percaya kepadaNya, setelah mendengar pewartaan tentang Yesus Kristus. Kehiduan mereka sangat menarik dan berbeda dibandingkan dengan persekutuan yang ada di sekitar mereka saat itu. Mereka selalu hidup dalam persekutuan dengan bertekun dalam pengajaran para rasul. Mereka berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa bersama. Segala kepunyaan mereka adalah milik bersama, satu sama lain saling melayani dan berkorban. Mereka selalu hidup dengan gembira dan tulus hati. Mereka bukan sekedar kumpulan orang, namun mereka saling mengenal memiliki ikatan batin, dan iman yang sama yaitu kepada Yesus Kristus dan menjalankan cara hidup yang sesuai dengan kehendak Kristus. Bentuk kehidupan itu membuat banyak orang lain tertarik dan bergabung dengan mereka, sehingga setiap hari jumlah mereka bertambah. Persekutuan mereka itulah yang sering disebut dengan Gereja Perdana atau Gereja Awal
KUTIPAN
Hidup Jemaat Perdana
(Kis 2:41-47)
Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa. Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka sealu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa. Maka ketakutanlah mereka semua, sedang rasul-rasul itu mengadakan banyak mukjizat dan tanda. Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersamadan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluannya masing-masing. Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.
(Kis 2:41-47)
Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa. Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka sealu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa. Maka ketakutanlah mereka semua, sedang rasul-rasul itu mengadakan banyak mukjizat dan tanda. Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersamadan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluannya masing-masing. Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.
Refleksi
- Apakah cara hidup jemaat perdana masih relefan untuk dilaksanakan pada zaman sekarang?
- Keprihatinan macam apa yang saat ini terjadi dalam persekutuan hidup menggereja?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar