Rabu, 24 Maret 2010

Pelajaran 15 Sakramen Ekaristi


Tujuan Pelajaran
Pada akhir pelajaran siswa dapat:
  1. menceritakan kebiasaan bersyukur dalam masyarakat
  2. menjelaskan hubungan Perjamuan Malam terakhir Yesus dengan Sakramen Ekaristi pada masa sekarang
  3. menjelaskan makna perayaan ekaristi sebagai sumber dan puncak kehidupan Gereja
Ringkasan Materi
Peristiwa-peristiwa penting dalam hidup pada umumnya dirayakan dan disyukuri, bahkan tidak jarang hal itu dilakukan secara meriah. Ucapan syukur itu tidak semata-mata merupakan kebuasaan, tetapi merupakan dorongan yang kuat untuk melaksanakannya. Ucapan syukur itu biasanya dilaksanakan dengan mengundang sanak keluarga, teman atau tetangga dekat. puncak perayaan itu adalah perjamuan makan bersama. Siapapun yang datang sudah pasti tahu maksud mereka diundang, sehingga mereka bisa menampilkan diri sepantasnya.



Sebelum Yesus menderita sengsara, Ia juga mengadkan perjamuan bersama dengan para muridNya, peristiwa yang kita kenal dengan "Perjamuan Malam Terakhir" (Luk 22:14-23). Perjamuan itu sendiri mirip dengan kebiasaan dalam perjamuan masyarakat Yahudi, tetapi juga memiliki keistimewaan dan berbeda dengan perjamuan yahudi. Perjamuan itu diadakan secara husus sebagai tanda perpisahan dengan para murid menjelang penderitaanNya. nada perpisahan sangat terlihat dari kata-kata yang diucakan Yesus sendiri. Ketika Yesus mengambil cawan berisi anggur dan roti, ia mengucap syukur dan berpesan "Inilah TubuhKu yang diserahkan bagi kamu, perbuatlah ini menjadi kenangan akan Aku" (Ay 19). Artinya roti tersebut melambangkan diri Yesus yang akan dipersembahkan melalui penderitaanNya di salib demi keselamatan manusia. Kemudian Ia juga berkata "Cawan ini adalah perjanjian baru oleh darahKu yang ditumpahkan bagimu (ay 20). artinya cawan yang berisi anggur itu melambangkan darah Kristus yang tertumpah di salib, juga demi keselamatan manusia. Yesus berpesan pada para muridNya untuk selalu mengenangkan peristiwa itu. Hal itu terus berlanjut sampai sekarang.



Ada sebuah pergeseran dari perjamuan perpisahan menjadi perjamuan syukur. Ekaristi yang kita rayakan sekarang adalah ungakapan syukur atas penyelamatan Kristus lewat salib. Hal itu diteruskan hingga kini dalam bentuk perayaan Ekaristi. Perayaan Ekaristi mengenangkan sekaligus menghadirkan kembali tindakan penyelamatan yang dilakukan oleh Yesus kepada umat manusia. Maka dengan merayakan kembali Perjamuan malam terakhir, kita merayakan sumber dan puncak hidup Gereja, yaitu Yesus dan pengurbananNya.



Ekaristi berasal dari kata "eucharistia" yang artinya puji syukur. Maka inti Perayaan Ekaristi adaah puji syukur kepada Allah atas penyelamatanNya. Sebagai perayaan, Ekaristi mengundang keterlibatan semua umat yanghadir untuk berperan aktif dalam perayaan tersebut. Keterlibatan itu bisa diwujudkan dengan berbagai macam cara: ikut bernyanyi, ikut berdoa ,mendengarkan sabda Tuhan dll.

Makna sakramen ekaristi
  1. Bagi Gereja sekarang, Ekaristi merupakanUcapan Syukur dan pujiankepada Bapa. Kita bersyukur kepada Allah atas segala kebaikanNya: Untuk segala sesuatu yang Ia laksanakan dalam penciptaan, penebusan,dan pengudusan. Maka selayaknyalah Gereja mengagungkan pujian kepadaNya
  2. Ekaristi adalah kenangan akan kurban Yesus Kristus. Kenangan tidak hanya berarti mengenangkanperistiwa di masa lampau, tetapi membuat peristiwa penyelamatan itu dihadirkan kembali sehingga dapat dirasakan oleh segenap Gereja dan anggotanya yang hadir dan merayakannya
  3. Ekaristi sebagai kehadiran Kristus melalui kekuatan sabdaNya danRoh Kudus. Dalam Ekaristi Ia hadir dalam Gereja (pemimpin maupun umat yang hadir), Ia hadir melalui sabda-sabdaNya yang kita dengar dan lewat ikatan antar anggotaNya yang dipersatukan oleh Roh Kudus. Ia juga hadir secara nyata dalamTubuh dan DarahNya, dan Ia mengundang semua muridNya untuk menyambutNya.


KUTIPAN
Penetapan Perjamuan Malam
(Luk 22: 14-23)

Ketika tiba saatnya, Yesus duduk makan bersama-sama dengan rasul-rasulNya. kataMya kepada mereka, "Aku sangat rindu makan Paskah ini bersama-sama dengan kau, sebelum Aku menderita. Sebab aku berkata kepadamu: "Aku tidak akan memakannya lagi sampai Ia beroleh kegenapannya dalam kerajaan Alah." Kemudian Ia mengambil sebuah cawan, mengucap syukur, lalu berkata "Ambilah ini dan bagkanlah di antara kami. Sebab Aku berkata kepada kamu: mulai dari sekarang aku tidak akan minum lagi hasil pokok anggur sampai Kerajaan ALlah telah datang." Lalu Ia mengambil roti, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka, katanYa, "Inilah tubuhKu yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku." Demikian juga dibuatNya dengan cawan sesudah makan: Ia berkata, "Cawan ini adalah perjanjian baru oleh darahKu, yang ditumpahkan bagi kamu. Tatapi lihat, tangan orang yang menyerahkan Aku ada bersama dengan Aku di meja ini. Sebab Anak Manusia memang akan pergi seperti yang telah ditetapkan, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Ia diserahkan!" lalu mulailah mereka mempersoalkan, siapa di antara mereka yang akan berbuat demikian.

Refleksi
  1. Bagaimana hubungan antara Perjamuan malam terakhir dan Perayaan Sakramen Ekaristi dalam Gereja sekarang?
  2. apakah selama ini kamu sudah merasa cukup memahami makna Perayaan Ekaristi? Apa motivasi atau alasannya?
  3. Seringkali dalam Perayaan Ekaristi terdengar remaja atau muda mudi mengobrol bahkan obrolannya pun tidak berkaitan dengan Ekaristi, melainkan kejadian-kejadian harian tau sejenisnya. Bagaimana tanggapanmu terhadap hal tersebut?Apa yang akan kamu lakukan bila menemukan kejadian seperti itu?




Tidak ada komentar:

Posting Komentar